Sunday, July 1, 2018


Wanita dan kaum subordinat tidak sebebas pria dalam berkata karena kata-kata dan norma dibuat oleh kaum dominan, kaum pria.

MUTED GROUPS: BLACK HOLES IN SOMEONE ELSE’S UNIVERSE
Awal mula wanita disebut sebagai muted group adalah karena wanita sulit untuk dijadikan penelitian. Mutedness terjadi karena kurangnya kekuatan pada kaum yang ada di bagian bawah hierarki. Muted group tidak sepenuhnya diam, tapi tidak bisa ekspresikan pemikiran secara leluasa di depan pblik. Hasilnya, mereka jadi dianggap black hole atau lubang hitam.
Menurut logika two sphere assumptions, wanita bersuara banyak di rumah—‘small world’—dari komunikasi interpersonal dan lebih sedikit bersuara di ‘large world’ atau publik dimana banyak laki-laki bersuara.

KEKUATAN MASKULIN UNTUK BERI NAMA PENGALAMAN
Wanita melihat dunia secara berbeda dari laki-laki karena perbedaan pengalaman dan pembagian kerja. Contohnya, laki-laki bebas berbicara hal tentang olahraga atau sports, sementara wanita tidak leluasa karna hal tersebut dianggap maskulin. Selain itu, ada 22 sebutan yang berhubungan dengan hal seksual untuk pria (playboy, player, womanizer, dan lain-lain), sementara ada lebih dari 200 sebutan untuk wanita (slut, whore, easy lay, dan lain-lain).
Kata yang secara konstan diabaikan pada akhirnya akan tidak terucap atau bahkan terpikirkan. Setelah beberapa saat, muted women akan ragu tentang ke-valid-an pengalaman dan perasaan mereka.

LAKI-LAKI SEBAGAI GATEKEEPERS KOMUNIKASI
Walaupun ekspesi dari mode publik mengandung banyak kosakata untuk deskripsikan pengalaman feminin, wanita tetap muted jika mode ekspresi mereka diabaikan.
Gatekeepers adalah editor atau wasit sebuah kultur yang tentukan buku, esai, puisi, pertunjukan, skrip film mana yang akan tampil di media massa.
Kramarae melihat tradisi mainstream media massa sebagai malestream expression karena media massa dikuasai oleh laki-laki dan memberi porsi sedikit pada wanita.

BERBICARA KESENANGAN WANITA DALAM PERCAKAPAN LELAKI: MASALAH DARI PENGARTIAN
Dalam rangka berpartisipasi dalam lingkungan sosial, wanita harus mengubah model mereka dalam menerima ekspresi laki-laki. Karena tata bahasa tidak dibuat oleh wanita, wanita harus hati-hati dalam berkata di publik. Intinya, wanita harus berbicara seperti pria agar diterima (gaya berbicara, pemilihan kata, nada, dan lain-lain).

BERBICARA SECARA PRIBADI: MENJALIN HUBUNGAN DENGAN PEREMPUAN
Wanita menentukan cara untuk mengekspresikan diri diluat mode dominan publik yang digunakan laki-laki baik verbal dan nonverbal. Laki-laki tidak mengerti wanita bukan karena tidak bisa, tapi karena tidak mau berusaha.

MWMPERKAYA KAMUS: GABUNGKAN ISTILAH UNTUK MENAMAI PENGALAMAN
Sexual harrasment atau pelecehan seksual adalah perlakuan seksual yang tidak diinginkan dengan konteks hubungan dengan kekuatan yang timpang atau tidak setara.
Date rape adalah aktivitas seksual dengan kenalan, teman atau pasangan.
Intinya, pada akhirnya korban dibuat merasa bersalah karena kurang bijaksana dan membuat korban merasa buruk karena tidak bisa melindungi diri.

CO-CULTURE THEORY: BAGAIMANA MUTED GROUPS BERBICARA DENGAN KELOMPOK DOMINAN
people of color, wanita, gay/lesbian/biseksual dan kaum berekonomi rendah masuk ke dalam kategori muted groups. Cara berbicara muted group dengan kelompok dominan tergantung outcome, goal dan interaksi.
Prederred outcome adalah tujuan co-culture untuk berinteraksi dengan kelompok dominan. Menurut Mark Orbe, hal tersebut meliputi tiga cara:
Assimilation atau asimilasi, yaitu membaur dengan kelompko dominan.
Separation atau pemisahan, yaitu mengurangi kontak dengan kelompok dominan.
Accomodation atau akomodasi, yaitu membujuk kelompok dominan untuk menggabungkan pengalaman dengan kelompok co-cultural, atau ceritakan hal rahasia pada orang yang dipercaya mengenai status.

https://icssis.files.wordpress.com/2013/09/2013-02-26.pdf

Caramel Ice Cream . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates