Teori ini menklaim bahwa salah satu cara terbaik menemukan bagaimana dunia bekerja adalah memulai penyelidikan dari sudut pandang perempuan dan kelompok masyarakat pinggiran. Standpoint adalah titik dimana kita melihat dunia di sekitar kita. Standpoint kita mempengaruhi cara kita memandang dunia.

STANDPOINT FEMINIS BERDIRI DARI FILOSOFI DAN LITERATUR ATAU SASTRA
Master atau guru didukung struktur masyarakat yang mapan sehingga merekalah yang memiliki kekuatan untuk membuat pandangan tentang dunia. Mereka juga lah yang menulis buku-buku sejarah.
Proletarian standpoint adalah dimana kaum miskin adalah orang-orang yang ideal dalam masyarakat dan memahami perjuangan. Dengan menggantikan perempuan untuk proletariat dan diskriminasi gender, teoretis feminis awal memiliki kerangka untuk memahami perempuan. Menurut Wood, gender adalah konstruksi sosial daripada karakteristik biologis. Standpoint theory juga berkaitan dengan pandangan posmodernisme.

PEREMPUAN SEBAGAI KAUM MARGINAL
Teori ini melihat perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Wood menggunakan teori relational dialetic tentang autonomy connectedness dimana laki-laki dianggap lebih otonom sementara perempua dianggap lebih suka membangun hubungan dengnan orang lain. Laki-laki melakukan percakapan untuk menyelesaikan urusan sementara perempuan melakukan percakapan untuk bersosialisasi dan memperlihatkan kepedulian. Toeri standpoint juga menyatakan bahwa perempuan kurang beruntung dan laki-laki sangat beruntung dan pada akhirnya perbedaan gender menciptakan perbedaan yang sangat besar.
Harding dan Wood berkata tidak semua perempuan memiliki standpoint yang sama. Selain gender, kondisi ekonomi, ras, dan orientasi seksual adalah tambahan identitas budaya yang dapat membawa seseorang ke tengah atau mengucilkan orang tersebut dari lingkungannya. Standpoint theory juga menekankan pentingnya lokasi sosial untuk meyakinkan bagaimana pemegang kekuasaan memiliki hak istimewa untuk definisikan perempuan, laki-laki dan hal yang berkaitan dengan kebudayaan.

KNOWLEDGE FROM NOWHERE VERSUS LOCAL KNOWLEDGE
Standpoint sangat penting karena kelompok sosial yang mempunyai kesempatan untuk definisikan problematika penting, konsep, asumsi dan hipotesis dalam sebuah bidang pada akhirnya akan meninggalkan jejak atau sejarah dalam bentuk hasil proses penelitian.
Harding dan ahli teori standpoint lain menekankan bahwa tidak ada kemungkinan perspektif yang tidak bias yang tertarik, berimbang, bebas nilai maupun terpisah dari situasi bersejarah. Baik ilmu pengetahuan alam maupun sosial selalu bergantung pada situasi dan waktu. Local knowledge bergantung pada situasi dan waktu, sementara knowledge from nowhere bersifat bebas nilai sehingga membuat mereka berbanding terbalik.

STRONG OBJECTIVITY: KURANGNYA PANDANGAN MEMIHAK DARI STANDPOINT PEREMPUAN
Maksud dari strong objectivity adalah strategfi memilai penelitian dari kehidupan perempuan dan kelompok marginal lain yang minat dan pengalamannya biasanya terabaikan. Pemilihannya terhadap label tidak hanya menunjukkan kebijaksanaan mengambil sebua perspektif ke dalam satu akun tetapi juga menunjukkan bahwa pengetahuan yang dihasilkan dari sudut padang kelompok dominan adalah weak objectivity.
Standpoint theory dapat dikatakan memberikan perspektif lebih menyeluruh dibandingkan perspektif yang dimiliki laki-laki. Hal ini memiliki dua alasan, yaitu pertama karena perempuan yang berada di posisi subordinat memiliki motivasi yang lebih besar untuk mengerti perspektif orang-orang yang berkuasaan lebih tinggi. Kedua, bahwa kelompok-kelompok marginal biasanya memiliki sedikit alasan untuk mempertahankan status quo.

STANDPOINT PADA FEMINIS BERKULIT HITAM
Prinsip “intersecting oppressions” berkaitan dengan perempuan berkulit hitam di Amerika Serikat yang pernah mengalami masa pada tempat marginal dibandingkan dengan perempuan kulit putih ataupun laki-laki kulit hitam. Kondisi sosial atau latar belakang sosial akan mempengaruhi marginal atau tidaknya suatu kaum.
Kita akan gunakan kata-kata Collins dari bukunya ‘Black Feminist Thought’:
1. Pengalaman hidup sebagai standar kriteria makna.
2. Penggunaan dialog salam menilai pengetahuan.
3. Etika kepedulian.
4. Etika akuntabilitas (pertanggungjawaban) pribadi.

Contoh jurnal: https://ahlstromvij.files.wordpress.com/2011/08/ahlstrom-fst.pdf